Daftar Blog Saya

Selasa, 30 Agustus 2016

USM PKN STAN 2016



Setelah verifikasi berkas selesai, tahap selanjutnya adalah moment yang ditunggu – tunggu yaitu USM PKN STAN (YA! Ujian Saringan Masuk Politeknik Keuangan Negara STAN). Asal kalian tau, satu-satunya cara agar bias masuk menjadi mahasiswa PKN STAN adalah melalui USM. Tidak ada itu yang namanya lewat jalur undangan ataupun seleksi mandiri kaya’ di PTN/PTS lainnya.
Tahun 2016 ini, USM dilaksanakan pada hari minggu tanggal 15 Mei 2016. Sebelum USM, aku ‘mati-matian’ belajar sendiri di rumah satu bulan sebelum pelaksanaan USM. Waktu itu aku belajar setiap pagi, dalam seminggu mungkin 5-6 hari. Belajar harus dibuat senyaman mungkin, entah itu sambil makan, tiduran, nonton tv, bahkan yang lain dan tentunya jangan dipaksakan. Kalau memang bener-bener lagi ga ‘mood’ yaudah jangan belajar.
Karena di USM ini berlaku nilai mati, jadi aku harus pinter-pinter cari trik belajar. Caranya : Soal Tes Potensi Akademik jumlah nya 120, nilai mati berlaku jika jumlah benar dari jawaban < 1/3nya atau < 40. Jadi, jawaban benar ku harus lebih dari 40. Soal TPA sendiri terbagi dari bebarapa materi soal, jadi aku fokuskan belajar di soal yang sekiranya bisa, dan jawaban ku harus benar di soal itu. Daripada mubadzir belajar yang soalnya ga pasti kan percuma, susah-susah belajar itu toh nantinya yang keluar juga bukan yang itu.
Untuk yang Tes Bahasa Inggris jumlah soalnya 60 dan nilai mati berlaku jika jumlah jawaban benar kita < 1/3 nya atau <20. Bahasa Inggris pun sama, Aku belajar yang sekiranya materinya mudah. Biasanya materi soalnya hamper mirip sama yang di buku USM yang kita beli, namun hanya berbeda pada kalimat soalnya. Nah, jujur Aku agak pesimis di TBI ini karena aku ga terlalu like Bahasa Inggris (susunan katanya).
Kalau bisa, waktu latihan soal sambil buat catetan-catetan di buku tentang materi TPA dan TBI. Itu sangat berguna saat kita mau belajar lagi tapi males buat buka buku USM yang tebel. Tips belajar sendiri dirumah juga bisa dengan cara buka kunci jawabannya, tapi hal itu dilakukan setelah kita ngerjain soal-soal latihannya, jadi bisa tau cara jawab yang praktisnya juga.
Tanggal 15 Mei pun datang. Aku berangkat dari rumah pukul 5 kurang seperempat(pokoknya habis sholat subuh langsung berangkat) dianter kakak. Aku dapet jatah tes di Instiper Jogja, sampai disana pukul 6.00 WIB dan harus menunggu 2 jam sampai tes dimulai. Sambil nunggu tes, aku nunggu temen-temen dan menyempatkan untuk buka-buka catetan belajar kemaren. Walaupun rasanya ga karuan, tapi percaya saja kalau hal itu lumayan bermanfaat buat tes nantinya.
Aku dan teman-temanku masuk ruang tes jam setengah 8, tapi cuma ada beberapa orang, dan itupun mereka pada khusyu’ belajar. Aku sama temen-temen cari meja yang ada nomer BPU kita masing-masing. Liat yang lain belajar, aku coba ikutan dan ternyata ga bisa. Pada akhirnya, aku cuma bisa liatin orang-orang yang lagi pada belajar, suasana kelas jadi kaya di gua, sepi karena lagi pada semedi. Jam 8.00 WIB pengawasnya masuk dan bilang peserta hanya boleh membawa alat tulis, tas dan elektronik lainnya termasuk jam ditaruh luar. Setelah pengawas masuk, kita disuruh ngisi absensi dulu. USM baru dimulai tepat pukul 8.30 WIB
Pertama kita dikasih soal TPA (masih segelan, kita sendiri yang buka segel nya ). Aku ngerjain soal sama kaya latihan, jadi pertama buka langsung buka yang belakang. 100 menit berlalu, Kita disuruh taruh soal TPA di bawah kursi kita dan udah ga boleh dibuka apalagi dikerjain lagi. Terus kita dikasih soal TBI yang masih segelan kaya’ tadi. 50 menit berlalu, selesailah USM hari itu. Kita keluar ruangan udah campur aduk rasanya. Dan kita hanya bisa berdoa supaya kita lolos USM PKN STAN. Intinya sih sebenarnya kita Cuma harus optimis.

Verivikasi Berkas



VERIVIKASI BERKAS


Aku mendapat jadwal verifikasi berkas tanggal 18 April 2016. Aku berangkat bersama teman” jam 6 dari rumah (maklum Magelang – Jogja). Sampai di Balai Diklat Keuangan Jogja kira-kira pukul 8.30, karena dijalan kita sempet nyasar. Entah mengapa waktu itu kita nyasar sampai kampus UGM segala, tapi untungnya temenku ada yang tau jalan jadi nyasarnya ga’ 100% tapi cukup menghambat waktu.
Sampai di BDK Jogja, kita langsung cari parkiran . Waktu itu kita dikasih tau sama ibu” (calo stopmap) kalau nomer antreannya udah sampai 400 an. Kita buru-buru pergi untuk ngambil nomer antrean dan sampai sana aku udah dapet nomer antrean 611 (WOW!). Aku saranin buat tahun depan yang mau verifikasi berkas harap berangkat pagi, biar sampai sana ga kesiangan ngambil nomer antreannya. Resiko yang paling buruk kalau kalian nyasar setidaknya masih pagi dan jangan lupa hidupkan GPS kalian biar ga nyasar.
Setelah kita mendapatkan nomer antrean, kita langsung cari tempat duduk. Ternyata kursi yang disediakan udah full, pantesan banyak orang yang lesehan diteras dan halaman. Otomatis aku juga mendapat yang lesehan donk, tapi ga masalah karena lesehannya juga teduh.
Kita nunggu berjam-jam sambil bercerita + makan makanan ringan (waktu itu bagaikan piknik karena masing-masing dari kita membawa makanan). Waktu istirahat pun datang dan antrean masih sampai nomer 400 an, kita sholat dulu di rumah warga (mungkin sudah disewa sama BDK buat sholat peserta verifikasi) Karena kita belum tau dimana letak masjid terdekat. Habis sholat, kita istirahat di teras rumahnya itu, dan sambil piknik kembali. Karena kita sudah memperkirakan kalau nomer 600 itu kurang lebih jam 2. Jadi, istirahatnya lumayan lama dan lumayan buat buat nglurusin tulang belakang hahaa.
Kita kembali ke BDK jam 2 kurang seperempat, dan waktu itu hujan rintik-rintik jadi terasa syahdu (hehe). Alhamdulillah sampai di BDK sudah nomer antrean hamper 600. Tidak lama kemudian nomer antrean 601-620 ( dipanggil 20). Kita pun masuk gedung BDK dan disana kita masih ngantri (walaupun tidak lama).
Proses verifikasi pun berlangsung, pertama kita memperlihatkan berkas-berkas ke panitia, habis itu kita ngantri buat cetak BPU, setelah mendapat BPU kita nempel foto, dan mengantri lagi buat arsip berkas. Habis itu selesai deh.
Sebelum pulang, kita nyempetin buat sholat ashar dulu karena sudah waktunya, daripada nanti kalau di rumah ga keburu. Baru deh kita cari masjid terdekan dengan tanya sama penduduk situ. Dapetlah masjid dan kita sholat disana. Kira – kira pukul 4 sore kita pulang dari sana dan sampai rumah pukul 6. Alhamdulillah proses verifikasi bertas tanggal 18 April 2016 pun selesai.,.,

Jumat, 19 Juni 2015

A Father and His Son



The man came home work late again. He felt very tired. His 5 year old son waited for him at the door. And the boy asked.
 “Daddy, may I ask you a question?”.
”Yeah, sure, what is it?” replied the man.
“Daddy how much money do you make an hour?”.
“That’s none of your business! What makes you ask such a think?” the man said angrily.
“I just want to know. Please tell me, how much do you make an hour?”pleaded the little boy.
“if you must know, I make $20.00 an hour”.
“OH” the little boy replied, head bowed.
Lookig up , he said ,”Daddy, may I borrow $10.00 please?” the father was furious.
“If the only reason you wanted to know how much money I make is just so you can borrow some to buy a silly toy or some other norsense, then you’d better go to your room and go to the bad. Think about why you’re being so selfish. I work long, hard hours everyday and don’t have time for such childish games.” The little boy quietly when to this room and shut the door.
After an hour or, the men had calmed down, and started to think he may have been a little hard on his son. The man went to the door of the little boy’s and opened the door.
”Are you asleep son?”he asked.
“No, daddy, i’am awake,” replied the boy
“I’ve been thinking, maybe I was to hard on you earlier” said the man.
“It’s been a long day and I’am very tired and say something rude to you. Here’s that $10.00 you asked for.” The little boy sat straight up, beming.
“Oh, thank you daddy!”he yelled.
Then, reaching under his pillow, he pulled out some more money. The man, knowing the boy already had money, started to get angry again. The little boy slowly counted out his money, then looked up at the man.
“Why did you want more money if you alredy had some?” the father grumbled.
“Because I did’n have enough, but now I do,” the little boy replied.
“Daddy, I have $20.00 now. Can I buy an hour of your time?”the man couldn’t speak for a moment and finally he realized his mistakes. He spent to much time to work. He didn’t have much time to work. He didn’t have much time for his son. With eyes full of tears, he hugged his son and asked for forgivenes.

Sabtu, 28 Februari 2015

We Make A History From Our Story

Sahabat..
Ada pertemuan pasti akan ada perpisahan
Kita akan berjumpa lagi
Pastinya di hari esok yang lebih cerah
Terukir dalam benak kita
Akan senja yang kelabu ini
Warna kehidupan belum terlihat saat ini
Andai bisa ku putar waktu
Akan ku hentikan di masa ini
Karena aku tak ingin kebersamaan kita saat ini hilang begitu saja
Janganlah engkau takut mengarungi lautan kehidupan ini
Karena dalam hati kita, kita tetap bersama
Mungkin kau akan menemukan sahabat yang lebih baik dariku
Yang bisa menjagamu kala kau sedang dalam bahaya
Yang bisa menghiburmu kala kau sedih
Yang bisa menjaga kebahagiaan kala kau bahagia
Tapi..
Jangan pernah kita mengucapkan kata ‘BERPISAH’
Karena kita takkan berpisah untuk selamanya
Untuk selamanya
Kita akan tetap menjadi
“SAHABAT”