Daftar Blog Saya

Kamis, 28 Agustus 2014

CERPEN 1


~ PELANGI DI HATI RINI ~
 

        Pagi ini, langit nampak begitu cerah di ufuk timur sana. Terlihat dari jendela kamarku yang langsung menghadap Sang Surya pagi. Tapi entah mengapa, hari ini aku sangat tidak bersemangat untuk pergi ke sekolah. Jiwaku sulit bagkit dari tempat tidurku. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul setengah enam pagi. Mungkin karena hari ini adalah tepat seminggu sudah, Rendi mendiamkan aku dan Ana tanpa sebab. Aku tak tahu apa yang sedang terjadi padanya.
“ Na, tepat seminggu sudah orang itu mendiamkan kita .,”
“ Ya Rin, aku tak habis pikir padanya. “
“ Lalu, apayang akan kita lakukan na?, apakah kita harus meminta maaf padanya, padahal kita tidak memiliki salah padanya? “
“ Aku juga ga tau Rin, ga enak rasanya kalau hidup seperti ini Rin. “
            Seolah tak menganggap aku dan Ana ada, Rendi pun masih asyik bercerita dengan teman-temannya di sudut ruang kelas yang lain. Aku dan Ana tidak memiliki kesalahan padanya hingga ia begitu. Karena sebelumnya, Aku, Ana, Rendi, Aldi, dan teman-temannya yang lain selalu bermain bersama di kelas, belajar bersama, senang dan susah pen bersama.
            Waktu menunjukkan pukul 10.00, waktunya kita untuk istirahat. Seperti biasa, aku dan Ana pun pergi ke kantin untuk sekedar nongkrong disana bersama teman-teman yang lain. Aku dan Ana duduk di tempat yang biasanya kita singgahi ketika di kantin. Pada waktu Rendi dan teman-temannya datang, dia sepertinya sangat tidak menginginkan aku di tempat duduk itu.
“ Ah... kita pindah aja yuk, di sini udah ada penghuni lamanya. “ Ujar rendi pada teman-temannya.
“ Lho, emangnya kenapa? Bukannya kita selalu di tempat duduk ini Ren?” sahut Aldi.
“ Ah... aku jadi ga nafsu makan lagi di tempat ini.”
            Apa coba maksud perkataannya Rendi barusan. Aku pun langsung berdiri dan bergegas pergi meninggalkan kantin menuju taman sekolah. Disinilah aku mulai merenungi kejadian-kejadian yang terjadi beberapa hari belakangan ini. Aku seperti sudah tidak sanggup lagi jka hidup tanpa ditemani sahabat yang paling aku sayangi, Rendi. Dia sudah ku anggap lebih dari sahabat. Dialah orang yang bisa ku ajak curhat, semua tentang ku sudah ada padanya. Namun saat ini, semua itu bagaikan lenyap di hantam ombak yang sangat besar.
¤¤¤
            Sore ini aku pergi ke danau di ujung komplek perumahan ku. Disinilah aku, Rendi, dan sahabat-sahabat ku yang sering berkumpul. Namun, semenjak kita duduk di kelas 2 SMP, tempat ini seakan sudah tak berpenghuni lagi. Aku, Rendi, dan sahabat ku yang lain sudah sibuk dengan urusannya masing-masing. Tempat ini bagaikan penghapus kesedihan ku di sore ini.
            Aku seperti merasakan aura sahabat-sahabat ku ada di sini. Aku duduk di kursi santai di bawah pohon hijau yang rindang di tepi danau. Sempat aku meneteskan air mata kesedihan yang seakan sudah menumpuh di hati dan pikiran ku. Aura itu semakin tajam kurasakan, aku sempat berpikir firasat apa yang aku rasakan ini.
“ Maafin aku Rin. “
            Suara itu tiba-tiba terdengar di balik tubuh ku, dan aku paham sekali suara itu. Ya, itu adalah suara Rendi. Dia pun duduk di sampingku sambil menunduk.
“ Maafin aku udah mendiamkan mu seperti ini. “
            Seketika air mata ku mengalir deras di pipiku. Aku sudah tidak bisa bicara apa-apa. Dan seketika itu pula, suasana terasa kaku sekali.
“ sebenernya, Aku beni karena aku rindu dengan mu Rin. Selama ini kita bersama-sama terus, namun entah kenapa, akhir-akhir ini aku merasakan sesuatu yang berubah dari mu Rin.” Sambil mengusap air mata di pipiku dengan saputangannya.
“ Apa yang berubah dari ku Ren?”        
“ Sifatmu Rin.”
“ Maksudmu apa?”
“ Akhir-akhir ini aku merasakan sifatmu agak dingin daripada biasanya. Apa yang terjadi sebenarnya dengan kamu?, aku kangen Riniku yang dulu, Rini yang selalu ceria dan akrab dengan Rendi, sahabatmu ini lho!”
“ Aku begini juga karena kamu Ren. Kamu juga juga dingin sama aku akhir-akhir ini.”
“ Maafin aku Rin. Aku janji ga akan seperti ini lagi padamu”
“ Ya, Aku juga minta maaf Ren.”
            Akhirnya, hal yang membuat aku jadi sedih terungkap sudah. Hari ini bagaikan pelangi yang sangat indah di hati ku, yang sebelumnya ditutupi dengan awan mendung.
Hubungan ku dengan Rendi akhirnya kembali akrab seperti dulu lagi. Ga ada lagi rasa canggung yang muncul antara Rendi dan Aku.

by : SHOLIHAH DWI ASTUTI 

1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa: 2022 Room Prices, Deals & Reviews
    The Borgata Hotel Casino & Spa 광주 출장마사지 is the ultimate destination for entertainment. Whether you're heading to 통영 출장마사지 Atlantic 안성 출장샵 City for a night out or 전라북도 출장마사지 a game  Rating: 3.7 · 의왕 출장안마 ‎7,904 votes

    BalasHapus