Setelah verifikasi berkas selesai,
tahap selanjutnya adalah moment yang ditunggu – tunggu yaitu USM PKN STAN (YA!
Ujian Saringan Masuk Politeknik Keuangan Negara STAN). Asal kalian tau,
satu-satunya cara agar bias masuk menjadi mahasiswa PKN STAN adalah melalui
USM. Tidak ada itu yang namanya lewat jalur undangan ataupun seleksi mandiri
kaya’ di PTN/PTS lainnya.
Tahun 2016 ini, USM dilaksanakan pada
hari minggu tanggal 15 Mei 2016. Sebelum USM, aku ‘mati-matian’ belajar sendiri
di rumah satu bulan sebelum pelaksanaan USM. Waktu itu aku belajar setiap pagi,
dalam seminggu mungkin 5-6 hari. Belajar harus dibuat senyaman mungkin, entah
itu sambil makan, tiduran, nonton tv, bahkan yang lain dan tentunya jangan
dipaksakan. Kalau memang bener-bener lagi ga ‘mood’ yaudah jangan belajar.
Karena di USM ini berlaku nilai mati,
jadi aku harus pinter-pinter cari trik belajar. Caranya : Soal Tes Potensi
Akademik jumlah nya 120, nilai mati berlaku jika jumlah benar dari jawaban <
1/3nya atau < 40. Jadi, jawaban benar ku harus lebih dari 40. Soal TPA
sendiri terbagi dari bebarapa materi soal, jadi aku fokuskan belajar di
soal yang sekiranya bisa, dan jawaban ku harus benar di soal itu. Daripada
mubadzir belajar yang soalnya ga pasti kan percuma, susah-susah belajar itu toh
nantinya yang keluar juga bukan yang itu.
Untuk yang Tes Bahasa Inggris jumlah
soalnya 60 dan nilai mati berlaku jika jumlah jawaban benar kita < 1/3 nya
atau <20. Bahasa Inggris pun sama, Aku belajar yang sekiranya materinya
mudah. Biasanya materi soalnya hamper mirip sama yang di buku USM yang kita
beli, namun hanya berbeda pada kalimat soalnya. Nah, jujur Aku agak pesimis di
TBI ini karena aku ga terlalu like Bahasa Inggris (susunan katanya).
Kalau bisa, waktu latihan soal sambil
buat catetan-catetan di buku tentang materi TPA dan TBI. Itu sangat berguna
saat kita mau belajar lagi tapi males buat buka buku USM yang tebel. Tips
belajar sendiri dirumah juga bisa dengan cara buka kunci jawabannya, tapi hal
itu dilakukan setelah kita ngerjain soal-soal latihannya, jadi bisa tau cara
jawab yang praktisnya juga.
Tanggal 15 Mei pun datang. Aku
berangkat dari rumah pukul 5 kurang seperempat(pokoknya habis sholat subuh
langsung berangkat) dianter kakak. Aku dapet jatah tes di Instiper Jogja,
sampai disana pukul 6.00 WIB dan harus menunggu 2 jam sampai tes dimulai. Sambil
nunggu tes, aku nunggu temen-temen dan menyempatkan untuk buka-buka catetan
belajar kemaren. Walaupun rasanya ga karuan, tapi percaya saja kalau hal itu
lumayan bermanfaat buat tes nantinya.
Aku dan teman-temanku masuk ruang tes
jam setengah 8, tapi cuma ada beberapa orang, dan itupun mereka pada khusyu’
belajar. Aku sama temen-temen cari meja yang ada nomer BPU kita masing-masing.
Liat yang lain belajar, aku coba ikutan dan ternyata ga bisa. Pada akhirnya,
aku cuma bisa liatin orang-orang yang lagi pada belajar, suasana kelas jadi
kaya di gua, sepi karena lagi pada semedi. Jam 8.00 WIB pengawasnya masuk dan
bilang peserta hanya boleh membawa alat tulis, tas dan elektronik lainnya
termasuk jam ditaruh luar. Setelah pengawas masuk, kita disuruh ngisi absensi
dulu. USM baru dimulai tepat pukul 8.30 WIB
Pertama kita dikasih soal TPA (masih
segelan, kita sendiri yang buka segel nya ). Aku ngerjain soal sama kaya
latihan, jadi pertama buka langsung buka yang belakang. 100 menit berlalu, Kita
disuruh taruh soal TPA di bawah kursi kita dan udah ga boleh dibuka apalagi
dikerjain lagi. Terus kita dikasih soal TBI yang masih segelan kaya’ tadi. 50
menit berlalu, selesailah USM hari itu. Kita keluar ruangan udah campur aduk
rasanya. Dan kita hanya bisa berdoa supaya kita lolos USM PKN STAN. Intinya sih
sebenarnya kita Cuma harus optimis.